Efek Polusi Ozon Pada Kesehatan Manusia
Polusi udara yang buruk berhasil menggancam pada kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Ini juga menyebabkan penyakit kematian, kardiovaskuler, otak, dan infeksi pernapasan. Sebuah studi yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kerjasama Jakarta melaporkan bahwa 57,8% warga DKI Jakarta terdampak pada paparan polusi udara.
Efek Polusi Ozon pada Kesehatan Manusia
Efek ozon yang buruk adalah senyawa kimia yang terlepas di udara, termasuk karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), ozon, hidrokarbon aromatik, dan kekeringan tumpah timbal. Paparan tersebut membuat tumpahnya troposferik yang menghalangi udara dan berkontribusi pada perubahan iklim dan penurunan kualitas udara.
Sebuah penelitian yang ditemukan di Amerika Serikat menemukan bahwa jumlah kematian prematur bagi anak-anak yang berada di bawah paparan ozon berkait dengan tumpahan rumah tangga dan kecederaan tubuh. Penelitian tersebut diharapkan menemukan bahwa paparan ozon yang buruk membawa anak-anak lebih singkat dari berbagai masalah kesehatan yang tidak dapat mempengaruhi, diantaranya sindrom mata, tingkat kekeringan, konjungtivitis atau glaukoma.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ozon dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk asma, bronkitis, radang otak, dan masalah pernapasan lainnya, serta iritasi mata, radang otak, sinusitis, dan kondisi pernapasan lainnya. Ozon juga dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan dan kekebalan tubuh, serta dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga 7 juta kematian setiap tahun terjadi karena paparan ozon. WHO mengatakan bahwa beban hilangnya nyawa ini dapat dikurangi dengan mengurangi produksi dan konsumsi zat pembentuk ozon, terutama bahan bakar fosil.
Emisi dari pembakaran bahan bakar fosil, termasuk batu bara, minyak, dan gas alam, merupakan penyumbang utama pembentukan ozon. Sumber lainnya termasuk mobil dan peralatan industri, cat dan pelapis, pelarut, dan bahan kimia yang diproduksi di rumah tangga.
Upaya untuk mengurangi produksi dan konsumsi senyawa pembentuk ozon penting bagi kesehatan manusia dan mengurangi perubahan iklim. Upaya tersebut meliputi peralihan bahan bakar ke gas alam, pembatasan penggunaan bahan bakar sintetis, peningkatan efisiensi energi di rumah dan bisnis, serta pengurangan emisi dari mobil dan kendaraan lainnya. WHO juga merekomendasikan untuk menggalakkan program yang mendorong pengembangan dan adopsi energi terbarukan. Penting untuk mengambil langkah-langkah ini sekarang, sebelum masalah ini menjadi tidak terkendali dan mengancam kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia. Kabar baiknya adalah solusinya sudah dekat, tetapi harus segera dilaksanakan.