INFORMASI SEPUTAR PENCEMANRAN UDARA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN

17, Feb 2025
Dampak Polusi Udara di Rumah Sakit terhadap Kesehatan Pasien

Mengenal Lebih Dekat tentang Polusi Udara di Rumah Sakit

Polusi udara di rumah sakit merupakan masalah kesehatan yang serius tetapi sering kali diabaikan. "Meski tak tampak oleh mata telanjang, polusi udara di rumah sakit justru lebih berbahaya dibandingkan di luar," ungkap Dr. Angga Dwiartama, ahli lingkungan dari Universitas Padjadjaran. Partikel mikroskopis berbahaya, seperti debu, asap, dan mikroorganisme, bisa melayang di udara dan masuk ke sistem pernapasan pasien.

Faktor lain yang berkontribusi adalah penggunaan peralatan medis yang memicu emisi gas berbahaya. Misalnya, generator listrik dan sistem AC. Penelitian menunjukkan, zat kimia dari produk pembersih juga menjadi penyebab utama polusi udara di rumah sakit.

Bagaimana Polusi Udara di Rumah Sakit Mempengaruhi Kesehatan Pasien

Polusi udara di rumah sakit memiliki dampak langsung terhadap kesehatan pasien. "Bahkan pasien yang sehat pun bisa jadi rentan terpapar penyakit akibat polusi ini," terang Dr. Angga. Sinusitis, asma, dan bronkitis adalah beberapa contoh penyakit yang bisa disebabkan oleh polusi udara ini.

Pasien dengan kondisi kritis lebih berisiko. Polusi udara bisa memperparah kondisi mereka, seperti pasien dengan penyakit jantung atau paru-paru. Kondisi ini disebabkan oleh partikel kecil yang bisa menembus aliran darah melalui paru-paru dan merusak jantung.

Selain itu, asap dan debu bisa menyebabkan iritasi mata dan kulit. Ada juga sejumlah penelitian yang menunjukkan hubungan antara polusi udara dan risiko kanker.

Faktanya, kualitas udara di rumah sakit harus menjadi perhatian serius. Ini bukan hanya soal kesehatan pasien, tetapi juga kesehatan staf rumah sakit. Mereka yang bekerja di rumah sakit bisa menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam dan berisiko terpapar polusi udara.

"Perlu ada peningkatan sistem ventilasi dan pengendalian polusi udara di rumah sakit," saran Dr. Angga. Ia juga menyarankan penggunaan produk pembersih yang ramah lingkungan dan tidak menghasilkan zat kimia berbahaya.

Menurut Dr. Angga, peningkatan kualitas udara di rumah sakit bisa berdampak signifikan terhadap pemulihan pasien. Jadi, bukan hanya soal memberikan perawatan medis terbaik, tetapi juga menyediakan lingkungan yang mendukung kesehatan.