INFORMASI SEPUTAR PENCEMANRAN UDARA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN

18, Feb 2025
Impak Polusi Udara terhadap Penyakit Hipertensi di Indonesia

Pengenalan: Hubungan Antara Polusi Udara dan Hipertensi

Hipertensi sering disebut sebagai "pembunuh diam-diam" karena seringkali tidak menunjukkan gejala sampai kondisi tersebut berakibat serius. Di Indonesia, peningkatan kasus hipertensi telah menjadi perhatian kesehatan masyarakat. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 34,1% penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke atas menderita hipertensi. Namun, apa yang menjadi pemicu meningkatnya kasus ini di Indonesia? Salah satunya adalah polusi udara.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association, polusi udara dapat memicu peningkatan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama hipertensi. "Kami menemukan bahwa paparan jangka panjang terhadap polutan udara, bahkan pada tingkat yang sangat rendah, dapat meningkatkan risiko hipertensi," kata Profesor Tao Liu, salah satu penulis penelitian tersebut.

Menyelidiki Penyebab Utama Meningkatnya Kasus Hipertensi di Indonesia

Sejumlah faktor dapat memicu meningkatnya kasus hipertensi di Indonesia. Salah satunya adalah polusi udara. Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar dan urbanisasi yang pesat, menunjukkan tingkat polusi udara yang tinggi. Pada tahun 2019, Greenpeace melaporkan bahwa Jakarta menjadi kota dengan polusi udara terburuk di Asia Tenggara.

"Paparan polusi udara terutama partikel halus atau PM2.5 dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif yang berujung pada peningkatan tekanan darah," kata Dr. Sutopo Patria Jati, ahli lingkungan dari Institut Teknologi Bandung.

Penelitian oleh Universitas Harvard juga menunjukkan hubungan antara polusi udara dan hipertensi. Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa setiap kenaikan 10 mikrogram per meter kubik dalam paparan PM2.5 dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi sebesar 8%.

Maka, dapat disimpulkan bahwa polusi udara berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kasus hipertensi di Indonesia. Upaya pengendalian polusi udara menjadi sangat penting, tidak hanya untuk menjaga kualitas udara, namun juga untuk meminimalisir risiko hipertensi dan penyakit lainnya yang terkait. Diperlukan kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait lainnya untuk memperbaiki kualitas udara dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi kita semua.