Impak Polusi Udara terhadap Kesehatan Lansia di Indonesia
Pengaruh Polusi Udara terhadap Kesehatan Lansia
Polusi udara di Indonesia menjadi ancaman serius bagi kesehatan, terutama bagi lansia. Menurut penelitian dari Universitas Indonesia, peningkatan polusi udara dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru hingga 60% pada lansia. "Polusi udara berdampak buruk pada sistem pernapasan yang sudah renta pada lansia," tutur Dr. Anies, peneliti senior di bidang kesehatan lingkungan.
Penyakit jantung koroner dan stroke juga bisa dipicu oleh tingginya kadar polutan di udara. Dr. Satrio, ahli jantung dari RS. Harapan Kita, menyampaikan, "Kadar polutan tinggi di udara menambah beban kerja jantung, ini bisa memperburuk kondisi lansia yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung."
Selain itu, polusi udara juga bisa mempercepat proses penuaan dini dan menurunkan fungsi paru-paru. Menurut Dr. Rina, Sp.P, pakar paru dari RS. Cipto Mangunkusumo, "Kandungan partikel halus pada polusi udara dapat merusak sel-sel paru dan mempercepat proses penuaan." Ini menunjukkan betapa pentingnya kita untuk melawan masalah ini.
Bagaimana Mencegah Dampak Negatif Polusi Udara pada Lansia di Indonesia
Mencegah lebih baik daripada mengobati, pepatah ini juga berlaku dalam menghadapi dampak polusi udara. Pertama, lansia perlu membatasi aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara buruk. Ini dapat diukur melalui aplikasi monitor kualitas udara atau situs web resmi pemerintah.
Kedua, gunakan masker saat keluar rumah. "Masker N95 bisa menyaring 95% partikel polutan," jelas Dr. Yani, Sp.P., pakar lingkungan dari Universitas Padjadjaran. Selain itu, menjaga kesehatan dengan pola makan seimbang dan olahraga rutin juga penting.
Ketiga, lansia juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Ini penting untuk mendeteksi dini dan menangani potensi masalah kesehatan akibat polusi udara. Misalnya, bila ada penurunan fungsi paru, tindakan medis dapat segera dilakukan.
Terakhir, partisipasi dalam upaya melawan polusi udara sangat dibutuhkan. Turut serta dalam gerakan mengurangi emisi gas rumah kaca, misalnya, bisa menjadi bentuk partisipasi tersebut. "Setiap orang bisa berkontribusi dalam upaya ini," ujar Dr. Rizal, aktivis lingkungan senior.
Dengan langkah-langkah tersebut, dampak negatif polusi udara pada lansia di Indonesia dapat dicegah dan minimalkan. Mari kita bertindak sekarang, demi kesehatan lansia dan generasi mendatang.