INFORMASI SEPUTAR PENCEMANRAN UDARA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN

1, Apr 2025
Impak Polusi Udara bagi Anak-Anak dan Ibu Hamil di Indonesia

Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan Anak-Anak di Indonesia

Polusi udara telah menjadi musuh utama kesehatan anak-anak di Indonesia. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 28% kematian anak di Indonesia disebabkan oleh polusi udara. Dampaknya cukup signifikan. Mereka yang terpapar polusi udara secara terus menerus lebih rentan mengalami gangguan pernafasan, alergi, bahkan penurunan fungsi otak.

"Polusi udara dapat merusak perkembangan otak anak-anak dan menghentikan pertumbuhannya," kata Dr. Maria Neira, Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat, Lingkungan dan Determinan Sosial WHO. Polusi udara juga berpotensi memperburuk performa akademik anak-anak, berpengaruh pada konsentrasi dan memori mereka. Perlu ditambahkan, dampak jangka panjang lainnya adalah risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung di kemudian hari.

Lanjutan: Pengaruh Polusi Udara pada Kesehatan Ibu Hamil dan Janin di Indonesia

Tak hanya mempengaruhi anak-anak, polusi udara juga membawa dampak buruk bagi ibu hamil dan janin. Studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association menunjukkan, paparan polusi udara selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR).

"Dampak polusi udara pada ibu hamil dan janin tidak bisa dianggap enteng. Ini bisa mengganggu perkembangan janin dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang pada bayi," ujar Dr. Sari Setiogi, ahli kesehatan lingkungan dari WHO. Bahkan, penelitian lain menunjukkan polusi udara dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia, kondisi yang membahayakan baik ibu maupun janin.

Dalam mengatasi masalah ini, pemerintah dan masyarakat harus berkolaborasi. Membiasakan hidup bersih dan sehat merupakan langkah awal yang dapat dilakukan. Selain itu, kebijakan yang mendukung penurunan tingkat polusi juga perlu diupayakan. Untuk Indonesia, perjuangan melawan polusi udara masih panjang. Namun, demi kesehatan generasi penerus, langkah tersebut wajib diambil.