Impak Polusi Udara terhadap Kesehatan Jantung di Indonesia

Mengapa Polusi Udara Berbahaya bagi Kesehatan Jantung?

Polusi udara menjadi bencana tersendiri bagi kesehatan jantung. Mengapa demikian? Partikel kecil atau PM2.5 dalam polusi udara dapat menembus paru-paru dan masuk ke dalam aliran darah. Hal ini bisa menyebabkan inflamasi atau peradangan pada arteri. Dokter spesialis jantung dr. Luh Putu Lila Wulandari, SpJP, mengungkapkan, "Inflamasi ini bisa memicu penumpukan plak dalam pembuluh darah, penetapan kondisi ini jangka panjang bisa membuat arteri mengeras dan menyempit." Akibatnya, proses pengaliran darah ke jantung terhambat, sehingga berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan jantung, seperti penyakit jantung koroner dan stroke.

Bagaimana Polusi Udara Mempengaruhi Kesehatan Jantung di Indonesia?

Polusi udara di Indonesia, khususnya di kota-kota besar, cukup mengkhawatirkan. Data dari Badan Pusat Statistik tahun 2019 menunjukkan kualitas udara di Jakarta, misalnya, tercatat lebih dari 100 PM2.5. Angka ini jauh melampaui standar WHO yang hanya 25 PM2.5.

Dampaknya terhadap kesehatan jantung masyarakat Indonesia pun tak bisa dianggap enteng. Studi dari Universitas Indonesia menunjukkan bahwa polusi udara bertanggung jawab terhadap 43% kasus kematian akibat serangan jantung di Jakarta. Profesor Aulia Iskandarsyah, penulis utama studi tersebut, mencatat, "Tingginya polusi udara ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kasus kesehatan jantung di Indonesia."

Polusi udara tidak hanya berasal dari industri atau kendaraan bermotor, namun juga dari pembakaran lahan dan api obor gas. Fenomena ini sering terjadi di Sumatera dan Kalimantan, membentuk kabut asap yang berpotensi mengganggu kesehatan jantung warga sekitar.

Untuk itu, penting bagi kita untuk menjaga kualitas udara di sekitar kita. Selain itu, menjaga kesehatan jantung dengan gaya hidup sehat juga perlu dilakukan. Ingat, kesehatan jantung kita adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik.